Hadiah Nyeleneh dari Kerajaan Mataram
Sultan Banten pun membalas hadiah Sultan Amangkurat I penguasa Mataram ini dengan beberapa hadiah menarik pula. Tercatat sebagaimana dikutip dari Disintegrasi Mataram : Dibawah Mangkurat I", hadiah mulai dari sebuah pisau cukur, gunting, topi Jawa berwarna putih, dan kain putih yang panjang, diberikan sang Sultan Banten ini.
Penjelasan yang diberikan mengenai hadiah itu tidak banyak memuaskan. Lebih masuk akal hadiah itu dipandang sebagai sindiran terhadap sangat kurangnya kesalehan Sunan. Orang alim mencukur rambutnya dan memakai jubah putih Arab yang panjang, berikut sebuah kopiah putih.
Bagaimana pun, pertukaran pikiran yang simbolis ini mengandung sifat yang sengit serta menunjuk kepada hubungan yang semakin dingin, dan pasti akan pecah menjadi peperangan. Adanya ketegangan ini menggembirakan orang di Batavia.
Menurut Truijtman utusan Belanda di Batavia, kedua belah pihak bagaikan dua musuh besar, yang saling amat menakuti. Demikianlah, maka "pisau yang satu membuat pisau yang kedua tetap berada di dalam sarung.
Di momen menjelang perkawinan itu, bahkan konon terjadi percakapan antara Tumenggung Pati dengan penguasa wilayah Banten. Sang tumenggung meminta rekomendasi 100 gadis yang akan dibawa dan dipilih. Nantinya konon hanya dua gadis saja yang akan dipilih dari 100 gadis Banten yang diminta.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait