Menurutnya, seluruh biaya pendidikan nantinya dibebankan ke APBD Pemerintah Provinsi Jateng. Biaya yang ditanggung antara lain meliputi asrama, biaya makan, pakaian seragam, alat tulis dan kelengkapannya serta beberapa biaya lain.
“Siswa sama sekali tidak dipungut biaya selama masa pendidikan,” kata Heri.
Masih menurut Heru, SMKN Jateng memang didirikan untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan utamanya untuk menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah melalui jalur pendidikan.
“Sekolah ini harus dapat menjadi sarana memutuskan rantai kemiskinan di wilayah Jawa Tengah. Dan ini sejalan dengan program pemerintah. Untuk itu kami harus berupaya sebaik-baiknya mewujudkan hal ini,” ucapnya.
Senada, Wakil Direktur Bidang Akademik PENS Bambang Sumantri mengatakan jika PENS sebagai salah satu politeknik penyelenggara pendidikan tinggi vokasi di Indonesia memiliki peran strategis dalam memutus rantai kemiskinan di Indonesia.
“Kami dukung penuh melalui program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah), termasuk Putri yang lolos SNBP dan mengajukan KIP-Kuliah,” kata Bambang.
Menurut Bambang, selain SNBP, PENS masih menerima calon mahasiswa baru melalui sejumlah jalur yaitu SNBT. Jalur ini juga juga mengakomodasi siswa yang mengajukan KIP-Kuliah.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait