"Saya merasa tidak mampu mendukung keinginan anak untuk menjadi pegawai kejaksaan karena hanya seorang pedagang kecil yang setiap harinya menjajakan bakso keliling menggunakan gerobak. Saya hanya bisa berdoa, " ucapnya Tukiman dengan mata berkaca-kaca.
Hingga kini, Tukiman cuma bisa mengontrak rumah sederhana di daerah Wonocolo, Surabaya, tepatnya di belakang Gedung Jatim Expo. "Saya sudah berjualan bakso sekitar 23 tahun, keliling dorong gerobak dan mangkal pinggir jalan pindah-pindah," ucap Tukiman.
Sementara itu, Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Jatim Fathur Rohman menyatatakan, dengan diterimanya pegawai Kejaksaan dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda, menunjukan bahwa rekrutmen yang di laksanakan selama ini telah transparan dan akuntable.
"Penerima pegawai di Kejaksaan selalu menerapkan prinsip keterbukaan, akuntabel dan obyektif," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait