MOJOKERTO, iNews.id - Pertemuan kiai kampung se-Jawa Timur di Kabupaten Mojokerto, Rabu (8/8/2018) menghasilkan tujuh butir pernyataan sikap yang ditujukan bagi elite dan warga Nahdliyyin. Termasuk juga Presiden Joko Widodo.
Perwakilan Kiai Kampung Jatim, KH Abdul Towwab mengatakan, tujuh butir pernyataan sikap tersebut dibuat sebagai respons atas akrobat politik sejumlah pengurus PBNU. Harapannya, mereka kembali pada misi awal didirikannya jamiyah tersebut. “NU bukan partisan. Maka tidak semestinya diseret dalam pusaran politik praktis,” katanya.
Menurut Abdul Towwab, membawa NU dalam politik praktis sama halnya dengan melanggar Khittah NU. Lebih jauh, manuver tersebut juga mencoreng jamiyah NU di mata masyarakat luas. “Karena itu, hari ini kami berkumpul, menyikapi masalah ini,” katanya.
Tak hanya itu, mereka juga meminta Presiden Jokowi untuk tidak memilik calon pendamping (cawapres) yang ambisius. Sebab, orang yang demikian tersebut justru akan membawa kerusakan. “Orang yang ambisi kekuasaan jangan dipilih karena tidak akan mendapat pertolongan,” katanya.
Seperti diketahui, beberapa hari lalu PBNU menggelar pertemuan dan merekomendasikan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk menjadi calon wakil presiden Joko Widodo. Bahkan, PBNU juga mengancam akan mencabut dukungan pada Jokowi bilamana Cak Imin tidak dipilih sebagai cawapres. Sikap elite PBNU inilah yang membuat para kiai kampung Jawa Timur prihatin.
Berikut tujuh poin pernyataan sikap kiai kampung:
- Bahwa tujuan NU didirikan adalah sebagai jamiyah diniah ijtimaiyah (oranisasi sosial keagamaan). Konsen menjaga ajaran Islam Ahlussunnah Waljamaah.
- Secara institusional, jamiyah NU bukan partai politik. Sehingga tidak patut apabila struktur NU menjadi corong bagi partai politik mana pun.
- Struktur NU di semua tingkatan mestinya bersikap arif dan bijaksana dalam merespon dinamka politik yang terjadi di internal warga NU.
- Jamiyah NU menjadi rumah besar bagi semua warga NU yang beraneka ragam pilihan politiknya. Sehingga tidak ada kesan keberpihakan dan diskriminasi antara kelompok satu dengan lainnya.
- Warga NU akan selalu taat kepada pemerintah yang sah. Karenanya warga NU akan selalu siap menjaga kehormatan para pemimpin bangsa, terutama Presiden RI Joko Widodosebagai presiden dan kepala negara dari tekanan politik pihak mana pun. Warga NU juga memberikan kebebasan bagi Presiden Jokowi untuk memilih cawapres.
- Mengimbau kepada semua pihak, terutama struktur NU untuk menghentikan akrobat politik yang merugikan kepentingan dasar warga NU.
- Mengajak seluruh warga NU untuk selalu berperan aktif mengembangkan kehidupan demokrasi yang beradab. Selalu mengedepankan kepentingan negara dan bangsa.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait