Sejumlah guru tersebut yakni Husni, Sudi, Nur Arifah, dan Memtifa. Mereka mengaku datang atas nama pribadi sebagai pendidik.
"Mohon maaf Pak, kami datang atas nama pribadi (guru), ikut prihatin dengan kejadian atau peristiwa ini," kata Husni.
Mereka, seperti yang disampaikan Husni, menegaskan tetap mendukung agar keberlangsungan sekolah korban tetap berjalan, bisa ikut ujian sampai lulus.
"Kami dukung untuk bisa tetap sekolah, nanti teknisnya kita bicarakan. Misalnya ujian bisa dilakukan di rumah, kemudian kalau selesai kita ambil," tuturnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait