SURABAYA, iNews.id – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkeliling kota dengan mobil untuk membagikan masker di kawasan Surabaya Barat, Selasa (7/7/2020) sore. Risma tak mampu menahan amarahnya saat masih menemukan warga yang tidak memakai masker dan berkerumun di warung kopi.
Pemandangan tersebut dilihat Risma saat menyisir kawasan Jalan Simo. Orang nomor satu di Kota Surabaya ini geram masih menemukan banyak warga berkerumun di warung kopi tanpa mengenakan masker.
Sontak, Risma pun turun dari mobil dinasnya. Dia langsung memarahi warga yang duduk berkerumun dan tak menggunakan masker. Karena kesal, Risma menghukum warga yang membandel tersebut untuk push up karena melanggar protokol kesehatan di saat jumlah kasus Covid-19 di Surabaya masih tinggi.
“Mana maskermu, maskermu mana. Ayo sini kamu, push up,” kata Risma kepada pengunjung warung.
Setelah push up, warga yang dimarahi mendapat masker dari Risma. Risma mengingatkan agar warga tersebut tidak lagi melanggar protokol Covid-19. Tak hanya itu dia mengingatkan pemilik warung untuk memakai masker.
Risma kemudia melanjutkan perjalanan berkeliling membagikan masker. Dengan mengenakan pengeras suara, Risma mengingatkan warga untuk mengenakan masker dengan benar dan menjaga jarak.
“Tolong dipakai maskernya, ayo dipakai maskernya. Tolong jangan terlalu dekat jaraknya yang di warung,” kata Risma.
Untuk dapat menjangkau perkampungan di Gang Sempit, Risma pun beralih menggunakan sepeda motor listrik. Dia kembali mengingatkan warga mengenakan masker. Dia juga membagi-bagikan masker kepada warga di kawasan Kecamatan Tandes, Jalan Manukan.
Risma mengaku selain Kecamatan Gubeng dan Tambaksari, jumlah kasus Covid-19 di Kecamatan Tandes juga cukup tinggi. Total kumulatif kasus positif Covid-19 di kecamatan tersebut telah mencapai 140 kasus sehingga perlu mendapatkan perhatian penanganan.
“Karena di sini pandeminya masih tinggi di Tandes, saya turun ke wilayah yang pandeminya masih tinggi supaya warga tahu bahwa kita masih belum aman,” kata Risma.
Wali Kota Surabaya juga menyatakan Pemkot Surabaya masih punya pekerjaan rumah (PR) untuk menangani kasus Covid-19 di Kecamatan Sukolilo yang jumlahnya juga tinggi.
“Dari kampung ke kampung tadi saya sampaikan kalau keluar rumah wajib pakai masker, kemudian selalu cuci tangan dan kalau ndak perlu ndak usah keluar ruma. Kemudian jaga jarak ya di warung-warung kopi itu. Aturan jam malam kayaknya udah diterapkan,” katanya
Sementara untuk kasus Covid-19 di Surabaya saat ini total kumulatifnya sudah mencapai 6.517 kasus. Jumlah kasus meninggal dunia mencapai 525 orang dan yang sembuh saat ini sudah mencapai 3.006 orang.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait