Berdasarkan data yang dimiliki Pemkot Surabaya, ada sekitar 700 anak disabel yang belum tervaksin. Sementara berdasarkan data dari YPAC, terdapat 4.000 anak yang belum tervaksin. Eri mengaku akan berkoordinasi dengan pengurus YPAC untuk mengetahui berapa jumlah sebenarnya yang belum menerima vaksin.
"Data kita masih 700, sementara dari YPAC 4.000. Tapi kan itu belum tentu semuanya belum divaksin. Jadi, kita minta data ke masing-masing YPAC untuk mendata berapa banyak anak difabel yang belum divaksin," ujarnya.
Sementara itu, Herlina yang merupakan pendamping ODGJ di Liponsos Keputih Surabaya mengaku tidak pernah mengalami kesulitan selama mendampingi ODGJ. Menurutnya, memang diperlukan cara-cara tertentu untuk membujuk mereka agar mau divaksin.
"Kita memang harus sabar dan telaten. Kita mandikan, kita pakaikan baju, lalu pakai parfum. Kita juga ajak ngobrol mereka biar mereka merasa nyaman," ujarnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait