SURABAYA, iNews.id – Front Anti Aliran Sesat (FAS) Jawa Timur mengecam tindakan penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto. Mereka menilai, aksi penyerangan tersebut bertentangan dengan ajaran Islam, terutama Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
Ketua FAS Jatim Habib Ahmad Zail Al Kaaf menjelaskan, Aswaja mengajarkan pentingnya toleransi dan musyawarah. Segala problem seyogianya diselesaikan dengan cara musyawarah dan dialog. Bukan melalui tindakan anarkis dan bertentangan dengan agama.
“Masalah selalu ada. Tetapi selesaikanlah itu dengan dialog. Musyawarah. Rasulullah mengajarkan itu kepada umat Islam,” kata Habib Ahmad seusai menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Mapolda Jatim, Jumat (11/10/2019).
Kepada kelompok yang ingin menyuarakan aspirasinya, Habib Ahmad juga berpesan untuk dilakukan secara baik dan santun. Bukan dengan cara kekerasan, apalagi merugikan orang lain. “Mahasiswa demo silakan. Itu dibolehkan. Namun, jangan anarkis. Jangan sampai merugikan orang lain,” katanya.
Habib Ahmad juga mengajak kepada kelompok-kelomok yang suka bertindak keras untuk kembali kepada ajaran agama. Ajaran yang membawa kepada kedamaian, kemaslahatan bersama.
Mengantisipasi potensi serangan serupa, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan memerintahkan kepada seluruh Kapolres di Jawa Timur untuk siaga. Meningkatkan pengamanan wilayah, terutama sejumlah objek vital, serta tamu-tamu negara (VVIP).
“Eskalasi menjelang tanggal 20 (pelantikan Presiden dan Wakil Presien) pasti akan meningkat. Karena itu, semua kapolres harus siaga. Meningkatkan patroli dan pengawasan,” katanya.
Diketahui, Menko Polhukam Wiranto diserang seorang pria seusai menghadiri acara di Pandeglang Banten. Pada insiden ini Wiranto terkena tusukan di bagian perut. Akibat luka cukup parah, Wiranto bahkan harus menjalani operasi di RSPAD.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait