"Di situ ada tim, tapi takutnya terjebak, karena angin kencang. Itu apinya mulai nyeberang," kata seorang relawan dari warga Desa Ngadas, Poncokusumo
Angin kencang membuat proses pemadaman api cukup sulit. Beberapa kali sejumlah titik api di Jemplang, kembali menyala usai berhasil dipadamkan. Bahkan karena angin kencang, proses pemadaman api melalui jalur udara dengan metode water bombing dihentikan.
"Angin kencang ini kita hentikan water bombingnya," kata Kepala BPBD Kabupaten Malang M Nur Fuad ditemui di Rest Area Gubugklakah.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait