MALANG, iNews.id – Kawasan Gunung Bromo di Kabupaten Malang dan Probolinggo dalam beberapa hari terakhir dilanda suhu ekstrem hingga mencapai 0 derajat Celsius. Fenomena tersebut memicu embun beku bak salju. Suasana di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) itu pun menyerupai musim dingin di negeri empat musim.
Pantauan di lokasi, tampak savana dan lautan pasir diselimuti embun es atau embun upas (frost), terutama di kawasan Lembah Watangan, Ranu Kumbolo hingga Ranupani. Beberapa tanaman dan rerumputan tampak memutih akibat lapisan es yang membeku di pagi hari.
Kabag Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani menjelaskan, sepanjang Juli 2025 telah terjadi beberapa kali fenomena embun beku, yaitu embun yang seperti es.
Dia menjelaskan, fenomena salju di Gunung Bromo merupakan kejadian tahunan yang biasanya berlangsung antara Juli hingga Agustus. Saat musim kemarau tiba, suhu udara di kawasan TNBTS bisa jatuh hingga 0 derajat pada dini hari hingga pagi.
"Fenomena embun beku ini terjadi sekitar bulan Juli sampai Agustus setiap tahun, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dalam kondisi yang sangat dingin," katanya.
Kemunculan es beku tak hanya terpantau di Bromo, tetapi juga hingga ke Gunung Semeru, seperti di Ranu Kumbolo dan Ranu Regulo, Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
"Fenomena ini terjadi di beberapa lokasi seperti di Laut Pasir, sekitar Savana Lembah Watangan, Ranupani, Ranu Regulo dan sekitar Oro-oro Ombo," kata Septi.
Pemandu wisata Bromo, Ahnaf Lentera Jagad mengatakan, cuaca ekstrem di kawasan Bromo justru menjadi magnet wisatawan. Mereka memadati Gunung Bromo untuk menyaksikan langsung fenomena salju yang hanya terjadi setahun sekali.
"Rata-rata wisatawan itu memang penasaran melihat. Jumlahnya cukup banyak yang datang kalau di musim-musim gini, penasaran sama salju di Bromo," ujar Ahnaf Lentera Jagad.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait