SURABAYA, iNews.id - Kasus pencabulan dengan tersangka MSA, putra salah seorang kiai di Ploso, Kabupaten Jombang, segera disidangkan. Saat ini, berkas kasus tersebut telah dinyatakan lengkap alias P21.
"Berkas sudah dinyatakan lengkap. Selanjutnya, kami akan berkoordinasi dengan penyidik kepolisian untuk dilakukan penyerahan barang bukti dan tersangka yakni pada tahap 2," kata Kasi Penerangan Hukum (Penkum), Fathur Rohman, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Jatim), Kamis (6/1/2022).
Dia berharap barang bukti dan tersangka bisa secepatnya diserahkan penyidik ke penuntut umum (Kejati Jatim), sehingga perkara bisa segera disidangkan.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Gatot Repli Handoko, membenarkan kabar tersebut. Dia memastikan bahwa berkas tahap satu sudah rampung dan menuju proses tahap dua, yakni penyerahan tersangka dan barang bukti dari penyidik ke Kejati Jatim.
"Betul sudah P21, tinggal tahap II ke JPU," kata Gatot.
Dalam waktu dekat, lanjut Gatot, penyidik akan segera melakukan pelimpahan berkas kasus dugaan pencabulan itu tahap dua ke Kejati Jatim. "Proses tahap II. Pelimpahan ke JPU dalam waktu dekat," ujarnya.
Diketahui, MSA merupakan warga Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. MSA disebut-sebut sebagai pengurus ponpes di Jombang. Dia dilaporkan ke polisi atas dugaan pencabulan anak di bawah umur pada 29 Oktober 2019.
MSA menjadi tersangka berdasarkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) bernomor B/175/XI/RES.124/2019/Satreskrim Polres Jombang tertanggal 12 November 2019.
Pada SPDP tersebut, MSA dijerat Pasal 285 atau Pasal 294 ayat 1 dan 2 ke 2e KUHP. Informasi yang dihimpun, dugaan pencabulan itu terjadi saat korban melamar menjadi karyawan klinik rumah sehat ponpes. Praktik asusila berlangsung saat proses interview (calon karyawan) saat itu terlapor MSA sebagai pimpinannya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait