Kisah karamah Sunan Kalijaga dalam mensejajarkan kiblat Masjid Agung Demak dengan Ka'bah. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

BLITAR, iNews.id - Pembangunan Masjid Agung Demak oleh Wali Songo pada masa kesultanan Raden Patah diwarnai polemik penentuan arah kiblat. Perdebatan terjadi ketika bangunan masjid telah berdiri.

Kecuali Sunan Kalijaga, masing-masing Wali Songo memiliki pendapatnya sendiri terkait mana arah kiblat yang tepat menuju Ka'bah.

“Sunan Kalijaga memecahkan masalah, dan arah kiblat yang dia tentukan menjadi sah karena beliau lah yang menentukan berkat wibawa kewaliannya,” demikian tertulis pada buku Wali Berandal Tanah Jawa (2019), dikutip Kamis (16/3/2023).

Dalam babad Tanah Jawi dan sejumlah kronik berbahasa Jawa lain, diceritakan Sunan Kalijaga menyelesaikan polemik arah kiblat dengan tenang. Usai mengambil air wudu dan melakukan salat malam, Sunan Kalijaga berdiri di sisi utara Masjid Demak.

Konon, saat itu menggunakan tangan kanannya, Sunan Kalijaga menggapai Ka’bah. Sementara tangan kirinya meraih mustaka atau puncak atap masjid Demak. Begitu Sunan Kalijaga memusatkan ciptanya, Ka’bah tiba-tiba muncul menjulang di atas Masjid Demak.

Dengan demikian, kiblat masjid Demak telah menghadap lurus ke arah Ka’bah. Peristiwa karamah Kalijaga itu didengar Sunan Bonang dan sontak memerintahkan semua wali untuk datang melihat sendiri.

“Mereka datang dan melihat sekarang kiblatnya sudah benar. Mereka semua sangat lega,” demikian dikutip dari babad Tanah Jawi.

Sunan Kalijaga memiliki gaya penampilan yang berbeda dibanding Wali Songo lainnya. Penampilannya sangat njawani (sangat Jawa). Dia tidak mengenakan sorban dan jubah sebagaimana penampilan Wali Songo lainnya.


Editor : Rizky Agustian

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network