SURABAYA, iNews.id – Kematian dua mahasiswa asal Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Randi Immawan dan Muhammad Yusuf mengundang keprihatinan. Sebagai bentuk solidaritas, puluhan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya menggelar tahlil dan kirim doa untuk kedua kadernya asal Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari di Kantor Sekretariatnya, Minggu (29/9/2019) malam.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho bersama jajajaran dan Kepala Bakesbangpol Provinsi Jatim Jonathan Judianto ikut serta dalam tahlil dan doa tersebut. Dia menghaturkan rasa bela sungkawa yang mendalam dari Keluarga Besar Polri, khususnya Polrestabes Surabaya.
“Kami mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya kedua ini. Semoga tahlil dan doa bersama ini, almarhum mendapatkan hidayah dan barokah dari Allah SWT," ujar Sandi.
Menurutnya, doa bersama ini dinilai positif dalam menyikapi dinamika politik yang ada selama ini. Pihaknya juga mengajak seluruh Kader PMII yang ada untuk sama-sama menjaga situasi kamtibmas.
"Ayo Jogo Suroboyo. Surabaya ini kota yang sudah sangat dewasa daripada kota-kota yang lainnya," katanya.
Sandi yang baru empat bulan menjabat sebagai Kapolrestabes Surabaya ini mengaku bangga berada di Kota Pahlawan. Sebab, masyarakat selalu mengutamakan kemaslahatan banyak orang.
"Siapa lagi yang menjaga kalau bukan kita, termasuk PMII Surabaya," katanya.
Sementara itu, Ketua Cabang PMII Surabaya Nurul Haqqi mengucapkan terima kasih kepada jajaran aparat Polrestabes Surabaya karena telah hadir diacara doa bersama untuk almarhum Randi dan Yusuf.
"Kami mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas kehadiran Pak Kapolrestabes yang sama-sama ikut berdoa untuk sahabat kami di Kendari. Kami sebagai kader PMII juga siap untuk menjaga Surabaya sesuai permintaan Pak Kapolrestabes," katanya. (ihya' ulumuddin)
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait