Informasi yang dihimpun, fenomena alam hewan klaper ini hampir terjadi setiap tahun saat musim hujan. Diduga hewan ini berkembang biak di Sungai Brantas.
Ketua Relawan ISM, Agus Setiawan mengatakan, untuk menghindari korban terjatuh, pihaknya menutup satu arah jembatan dan membersihkan klaper untuk dibakar. Bahkan, petugas pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Mojokerto juga dikerahkan ke lokasi untuk penyemprotan jalan.
"Jumlahnya banyak sekali, jutaan. Bahkan ketebalan sampai 5 centimeter. Akibatnya menjali licin dan banyak yang tergelincir. Tadi ada tujuh motor yang jatuh karena selip," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait