Wayan mengatakan, rata-rata jenazah ditemukan tertimbun material abu vulkanis dan awan panas guguran. Selain itu ada juga yang tertimpa reruntuhan bangunan.
"Proses pencarian masih menemukan beberapa kendala seperti seperti angin kencang dan hujan deras. Selain itu aktivitas Semeru, seperti awan panas guguran dan abu vulkanik. Saat ini terdengar juga dari atas ada suara gemuruh," ujarnya.
Dia mengatakan aktivitas Gunung Semeru yang masih berpotensi meluncurkan awan panas guguran (APG) juga menjadi pertimbangan tim operasi dalam melakukan evakuasi korban.
"Kami mengutamakan keselamatan tim evakuasi dalam melakukan pencarian korban. Apabila cuaca buruk, maka tim akan mencari tempat yang aman lebih dahulu," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait