Keputusan Jayanegara merekrut Gajah Mada sangat tepat karena sifat-sifat yang telah disebutkan di atas, dan juga karena lelaki otodidak ini sama sekali tak terikat dengan keluarga kerajaan yang kini saling cek-cok. Maka Jayanegara patut berharap Gajah Mada akan setia kepada siapapun yang menjadi atasannya.
Penilaian Gayatri terbukti, dalam peristiwa yang terjadi tak berapa lama. Kemudian muncul pemberontakan oleh Ra Kuti yang melawan raja pada 1319. Inilah pemberontakan yang paling berbahaya karena meletus langsung di ibu kota, bukan di wilayah kerajaan yang jauh.
Ra Kuti adalah satu dari tujuh orang bangsawan yang disukai raja. Sejak dari Raden Wijaya yang tak lain ayah dari Jayanegara, dia menjadi bagian pejabat penting di istana Kerajaan Majapahit.
Kuti bersama keenam pejabat lainnya diangkat sebagai pengawal kehormatan dan dianugerahi hak-hak istimewa di istana.
Tanpa satu peringatan pun, tiba-tiba Kuti coba mendongkel raja Jayanegara. Dia bahkan berhasil merebut kendali atas ibukota Kerajaan Majapahit selama beberapa hari.
Namun gagal menangkap Jayanegara sebagai raja kala itu, sebab sang raja sudah dilarikan oleh pasukan elite penjaga istana yang dikomandoi Gajah Mada.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait