"Itu sambaran kilat dan petir di daerah Krian Sidoarjo," kata Wahyudi, Senin malam.
Wahyudi menegaskan, saat fenomena petir tersebut terjadi di kawasan Gunung Arjuno-Welirang, tidak ada aktivitas pendakian yang terjadi.
"Tapi tidak ada pendaki, karena sudah lama kami tutup sejak PPKM pertengahan 2021 lalu," tuturnya.
Sementara itu Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso Anung Suprayitno mengungkapkan, bila aktivitas langit berwarna merah itu merupakan fenomena awan cumulusnimbus (CB) yang menimbulkan adanya petir.
"Awan cumulusnimbus (CB) salah satunya menimbulkan guntur atau petir, jika jaraknya dekat maka akan terdengar gelegarnya dan tampak pula kilatnya. Jika jaraknya cukup jauh maka yang sampai ke kita hanya kilatnya saja. Semoga alam bersahabat dengan kita," ucap Anung.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait