SURABAYA, iNews.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mengevaluasi pengambilan tanah dari Sungai Kalimas untuk penataan taman di Balai Kota. Langkah itu dilakukan setelah ditemukan granat nanas di area Taman Balai Kota Sabtu (7/1/2023).
Granat tersebut duduga merupakan peninggalan Belanda yang tertimbun lumpur di Sungai Kalimas. Lumpur atau tanah itulah yang digunakan untuk taman di area Taman Surya, kompleks Balai Kota Surabaya.
“Tanah urugan kemarin koordinasi dengan Jasa Tirta untuk ambil tanah hasil pengerukan Kalimas yang ada di Jalan Kangean. Karena butuh tanah, jadi kita ambil tanah disana. Sebab, tanahnya bagus (subur) hasil pengerukan sungai itu,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, Minggu (8/1/2023).
Saat proses pengangkutan urugan tanah di Jalan Kangean itu, pihaknya menerjunkan lima armada. Namun, ia tak menyangka, jika urugan tanah yang diangkutnya terdapat Granat Nanas. Karenanya, Hebi mengaku bahwa DLH Kota Surabaya tengah melakukan evaluasi dan mempertimbangkan pengambilan urugan tanah.
“Setelah kita ambil di sana ternyata ada itu penemuan granat, kita juga tidak tahu, itu kebetulan. Sebetulnya tidak semua urugan tanah kita ambil dari sana, karena kemarin kehabisan (akhirnya) kita ambil dari sana. Kalau seperti itu kita pertimbangkan kalau ambil lagi dari sana, khawatirnya ada hal-hal atau kejadian yang tidak diinginkan lagi,” katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait