GRESIK, iNews.id – Proyek pembangunan jalan tol Gresik-Krian disinyalir menjadi salah satu penyebab banjir di wilayah Gresik, Jawa Timur (Jatim). Temuan ini disampaikan DPRD Jatim seusai rapat dengar pendapat dengan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya - Madura (BPWS) Bengawan Solo, Selasa (28/1/2020).
Berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) DPRD, ada banyak tiang pancang tol di aliran sungai. Akibatnya, aliran air menjadi tersumbat, meluber dan menggerus tanggul penyangga sungai.
“Ada juga aliran sungai yang diubah. Ini tentu membahayakan. Sebab, setiap musim hujan debit aliran sungai di Gresik cenderung tinggi. Nah, banjir di Gresik beberapa hari lalu adalah salah satunya,” kata anggota Komisi D DPRD Jatim Samwil, Selasa (28/1/2020).
Menindaklanjuti temuan itu, DPRD Jatim akan memanggil pihak Jasa Marga selaku penanggung jawab pembangunan ruas tol. Mereka berharap ada penataan ulang untuk tiang pancang. “Kami akan panggil pihak pengelola, kenapa kok dipasang di sungai,” kata politikus Partai Demokrat ini.
Hal sama juga disampaikan politisi Gerindra, Hidayat. Dia menyebut, banjir akibat tiang pancang jalan tol tidak hanya terjadi di Gresik, tetapi juga di Mojokerto.
“Iya akibat pembangunan Jalan Tol Trans Jawa, empat desa di Kecamatan Jetis Mojokerto mengalami banjir. Padahal sebelum ada tiang pancang, jalan tol tidak pernah banjir,” ujarnya.
Menurut Hidayat, sejauh ini belum ada penanganan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jatim dan Balai Pengelola Jalan Tol (BPJT) terkait banjir di kawasan tersebut yang disebabkan pembangunan jalan tol.
Karena itu, pihaknya meminta pemerintah Provinsi atau BPJT segera melakukan langkah-langkah konkrit agar banjir di kawasan tersebut bisa ditangani.
“Solusinya harus ada normalisasi aungai yang ada di sekitar kawasan tersebut, termasuk memasang pompa air,” katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait