SURABAYA, iNews.id – Seorang peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya gagal ikut ujian karena hasil rapid test-nya berubah mendadak dari awalnya dinyatakan nonreaktif menjadi reaktif. Namun, Panitia Pusat UTBK-SBMPTN Unair Surabaya mengaku, hasil tes cepat bisa berubah setelah dipantau selama 30 menit.
Hasil tes cepat ini membuat peserta yang diketahui berinisial DD kaget, saat pelaksanaan UTBK hari ketiga atau Selasa kemarin (7/7/2020). DD kecewa karena tidak dapat mengikuti ujian setelah dilarang oleh petugas pengawas ujian dengan alasan hasil rapid testnya dinyatakan reaktif Covid-19.
Kondisi ini sempat membuat bingung calon mahasiswa itu. Pasalnya, rapid test yang diikuti beberapa jam sebelum ujian menyatakan hasilnya nonreaktif. Namun, hasil tersebut mendadak berubah menjadi reaktif sesaat sebelum DD masuk ruangan untuk mengikuti ujian UTBK pada sesi siang atau sesi kedua.
Pusat UTBK Unair ketika dikonfirmasi Rabu siang mengaku hasil rapid test peserta tersebut diketahui setelah 30 menit, meskipun alat akan menunjukan hasil setelah 10 menit. Meski demikian, untuk kepastian dan keakuratan hasil, pihak penyelenggara tetap melakukan pengamatan selama 30 menit.
“Selain itu, surat keterangan nonreaktif peserta yang ditukar dengan hasil reaktif bukan hanya sekadar ditukar, melainkan karena sudah adanya pengamatan dari petugas kesehatan yang melakukan rapid test,” kata Ketua Pusat UTBK-SBMPTN Unair Junaidi Khotib, Rabu (8/7/2020).
Junaidi Khotib mengatakan, permasalahan ini sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Unair telah memberikan penjelasan kepada yang bersangkutan dan orang tuanya. Unair juga memfasilitasi peserta yang bersangkutan untuk mengikuti UTBK gelombang kedua pada tanggal 20 hingga 29 Juli mendatang.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait