SURABAYA, iNews.id – Elemen buruh dan mahasiswa Jawa Timur (Jatim) kembali menggelar aksi demo menolak Omnibus Law, hari ini, Selasa (20/10/2020). Massa yang mengatasnamakan diri Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) akan berunjuk rasa hingga 23 Oktober mendatang.
Wakil Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jatim, Nuruddin Hidayat mengatakan, aksi kembali digelar karena penolakan Omnibus Law tidak mendapat respons. “Aksi akan terus kami gelar sampai Presiden Jokowi mengeluarkan Perppu untuk membatalkan Omnibus Law ini,” katanya, Selasa (20/10/2020).
Nurudin mengatakan, aksi unjuk rasa besok akan dipusatkan di depan Gedung Negara Grahadi. Namun, massa akan berkumpul di Kebun Binatang Surabaya (KBS) terlebih dahulu.
“Dari KBS kami akan long march ke Gedung Negara Grahadi, sebagai tujuan akhir,” ujarnya.
Agar aksi tidak disertai tindakan perusakan, pihaknya juga sudah melakukan berbagai antisipasi. Salah satunya mewajibkan peserta aksi menggunakan atribut organisasi masing-masing.
“Untuk buruh ya pakai seragam buruh. Sedangkan teman-teman mahasiswa menggunakan almamater. Ini untuk mencegah munculnya penyusup,” katanya.
Nurudin mengatakan, beberapa hari lalu pihaknya memang telah difasilitasi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa untuk bertemu Menkopolhukam, Mahfud MD. Saat itu, perwakilan buruh meminta Mahfud MD menyampaikan kepada Presiden Jokowi agar segera menerbitkan Perppu pembatalan Omnibus Law.
Namun, Mahfud MD malah menyarankan para buruh mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Artinya, tuntutan perwakilan buruh tidak diakomodasi oleh pemerintah pusat. Karena itu, kami memutuskan untuk melanjutkan perjuangan dengan menggelar aksi,” ujarnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait