Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. (Foto: SINDOnews)

KEDIRI, iNews.id – Para pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di daerah diminta untuk mandiri dalam mengembangkan organisasi keagamaan (ormas) terbesar di Indonesia ini tanpa bergantung bantuan orang lain.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan kemandirian itu sangat penting terutama dalam sisi finansial. Menurut Said Aqil, untuk berkembang harus mampu berdiri sendiri, tanpa bergantung bantuan orang lain.

"Untuk teman teman-teman cabang dan wilayah, jangan harap orang lain membesarkan Nahdlatul Ulama. Harus berdiri sendiri,” tandas Said Aqil dalam sambutannya saat membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jawa Timur ke-17 yang digelar di Pondok Pesantren (ponpes) Lirboyo, Kediri, Minggu (29/7/2018).

Sejumlah kiai karismatik muncul sebagai kandidat. Untuk posisi tanfiziyah (pelaksana) muncul nama KH Marzuki Mustamar (Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim) dan KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin (Wakil Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang).

Sedangkan untuk rais syuriyah, juga muncul dua kandidat terkuat, yaksi KH Anwar Manshur (rais syuriyah saat ini) dan Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim. Sementara itu, Ketua Tanfidziah PWNU Jawa Timur KH Hasan Mutawakkil Alallah mengisyaratkan tidak akan mencalonkan diri dalam Konferwil NU Jawa Timur yang digelar di Ponpes Lirboyo Kediri.

Kiai Mutawakkil mengatakan estafet kepemimpinan NU Jawa Timur sudah waktunya berganti. "Waktunya estafet (NU Jatim) berganti pemimpin yang lain," ujarnya.

Bersama Rais Syuriah KH Anwar Mansyur, Kiai Mutawakkil terpilih sebagai Ketua Tanfidziah PWNU Jatim tahun 2013. Selama dua periode atau 10 tahun, pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, menakhodai NU Jatim. Pada 30 Juli 2018 masa jabatannya akan berakhir.

Kiai Mutawakkil menuturkan akan kembali berkonsentrasi mengurus pondok pesantren. Di Ponpes Genggong, kiai yang juga pengusaha itu merupakan pengasuh sekaligus Ketua Yayasan. "Saya akan kembali ke habitat (Ponpes Genggong), "katanya.

Kiai Mutawakkil juga mengatakan Muktamar NU Jatim ini sengaja digelar tepat waktu. Hal itu, kata dia sebagai bagian dari disiplin dan ketertiban berorganisasi. "Juga menjadi uswah cabang (NU), "katanya.

Selain Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, hadir pula Sekjen PBNU Helmi Faisal, mantan Menteri Pendidikan M Nuh, Ketua PKB Jawa Timur Halim Iskandar dan sejumlah kiai serta pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network