Gus Solah berbincang dengan Rizal Ramli, Kamis (28/12/2017). (Foto: SINDOnews)

JAKARTA, iNews.id – Munculnya nama Zannuba Ariffah Chafsoh yang akrab dipanggil Yenny Wahid dalam bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2018, mendapat banyak respons. Sebab, jika putri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu jadi diusung oleh Partai Gerindra, maka dia akan berhadapan dengan sepupunya Saifullah Yusuf (Gus Ipul).  

Salahuddin Wahid atau akrab disapa Gus Solah juga ikut menanggapi dua keponakannya yang bakal masuk dalam pertarungan di Pilgub Jatim 2018, bersaing dengan Khofifah Indar Parawansa. Gus Solah mengatakan, dia akan memilih yang terbaik. Dari ketiga nama tersebut, menurut dia, yang terbaik adalah Khofifah.

“Lebih memenuhi syarat (Khofifah). Cuma itu saja. Ini kan memilih yang terbaik, bukan saudara atau bukan. Andaikan yang maju anak saya pun, tetap Khofifah, karena anak saya tidak lebih baik daripada Khofifah,” kata Gus Solah di Gedung DPP Partai NasDem, Jakarta, Selasa (2/1/2017).

Gus Solah juga mengatakan, semua partai berhak mencalonkan orang dan hak semua orang untuk dicalonkan di Pilgub Jatim. Karena itu, dia tidak mengkhawatirkan jika nanti kehadiran Gus Ipul dan juga rencananya Yenny Wahid di Pilgub Jatim, akan membuat suara di Nahdlatul Ulama (NU) terpecah menjadi tiga. “Ya enggak apa-apa, biar rame lah,” kata Gus Solah.

Walaupun Khofifah sebelumnya dua kali kalah di Pilgub Jatim, untuk yang ketiga kali ini, dia optimistis dengan hasilnya. Khofifah yang berpasangan dengan Emil Dardak sama-sama berpengalaman. “Yang satu berpengalaman di level nasional, yang satu kabupaten naik ke provinsi,” kata Gus Solah.

Gus Solah berpesan agar Pilgub Jatim tidak membuat keutuhan NU terganggu. Setiap tokoh NU diajak menjaga keutuhan organisasi ini, termasuk para anggota Muslimat NU. Dia mengingatkan, jangan sampai ada anggota organisasi perempuan itu dipaksa oleh tokoh NU yang bukan dari Muslimat NU.

“Jadi kalau anggota Muslimat NU terpengaruh atau dipaksa, itu mengganggu dan tidak mensyukuri nikmat Tuhan berupa organisasi Muslimat NU. Memang tentu lebih baik (calon) kan satu, namun kenyataannya kan dua. Sekarang bagaimana adanya calon ini tidak mengganggu keutuhan NU dan Muslimat NU,” paparnya.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network