Gunung Semeru juga terpantau mengalami dua kali guguran dengan amplitudo maksimal dua sampai empat milimeter. Selain itu gempa vulkanik dalam 1 kali dengan amplitudo maksimal 32 milimeter.
Meski begitu, hingga saat ini, status Gunung Semeru masih di level 3 atau siaga. "Karena itu masyarakat kami minta untuk tidak beraktivitas di radius 13 kilometer dari puncak gunung semeru dan 17 kilometer di sepanjang jalur aliran lahar," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo.
Sementara itu, selain potensi bahaya awan panas guguran juga masih berpotensi terjadi banjir lahar hujan. Sebab, curah hujan di kawasan puncak Gunung Semeru masih tinggi.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait