SURABAYA, iNews.id - Aktivitas vulkanis Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur (Jatim) kembali meningkat, Rabu (9/11/2022) sore. Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut dua kali memuntahkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer mengarah ke sisi tenggara Curah Kobokan.
Meski tidak mengakibatkan dampak yang signifikan, namun peningkatan aktivitas vulkanis gunung semeru ini cukup membuat warga resah. Sebab, mereka masih trauma erupsi besar yang terjadi akhir tahun lalu.
Detik-detik muntahan awan panas guguran terekam kamera CCTV milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang di Bukit Padat Dusun Sumbersari, Pronojiwo.
Dari data pos pengamatan gunung api semeru, awan panas guguran terekam seismograf mulai pukul 15.50 sampai 16.40 dengan amplitudo maksimal 28 milimeter dan 30 milimeter. Aktivitas vulkanis Gunung Semeru ini membuat warga resah. Mereka khawatir peristiwa erupsi akhir tahun lalu terjadi lagi.
"Takut juga. Apalagi kalau malam. Katanya kalau dengar gemuruh ada erupsi. Lha ini terjadi setiap malam hari," ujar salah seorang warga Miskati.
Sementara itu dari pantauan petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, aktivitas vulkanis Gunung Semeru memang mengalami peningkatan sejak beberapa hari terakhir. Hal ini ditandai dengan beberapa kali terekam gempa tremor harmonik yang berarti ada suplai magma ke bibir kawah Gunung Semeru.
"Gempa tremor memang meningkat. Tadi sempat ada awan panas guguran. Karena itu, warga diminta untuk tidak beraktivitas di radius 13 kilometer.
Hingga 9 November 2022, status Gunung Semeru masih bertahan di level 3 siaga. Petugas merekomendasikan untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara Curah Kobokan atau sejauh 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru.
Selain itu masyarakat juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terjadi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak Gunung Semeru.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait