MALANG, iNews.id - Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang mengalami erupsi beruntun sebanyak delapan kali, Jumat (27/9/2024) hari ini. Gunung tertinggi di Pulau Jawa terpantau masih menunjukkan aktivitas fluktuatif.
Informasi yang dihimpun dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, erupsi gunung api ini terjadi sejak pukul 00.41 WIB, kemudian pukul 00.52 WIB, 00.56 WIB, 01.11 WIB, dan 01.27 WIB.
Selanjutnya terpantau aktivitas vulkanis erupsi pukul 01.31 WIB, 05.18 WIB dan terakhir pukul 07.30 WIB. Namun visual letusan tidak terlihat karena kondisi gunung yang tertutup kabut.
Pada erupsi terakhir yang dilaporkan terjadi pukul 07.30 WIB, terekam seismograf dengan kekuatan maksimal amplitudo 22 mm dan durasi 132 detik.
Petugas PGA Semeru Ghufron Alwi mengungkapkan, sehari sebelumnya setidaknya Gunung Semeru terjadi 72 kali gempa atau letusan erupsi dengan amplitudo 10-23 mm dan lama gempa 60-187 detik.
"Terjadi empat kali gempa guguran dengan amplitudo 3-10 mm dan lama gempa 53-78 detik dan 13 kali gempa embusan dengan amplitudo 2-8 mm dan lama gempa 39-79 detik," kata Ghufron Alwi, Jumat (27/9/2024).
Selanjutnya pihaknya juga mencatat lima kali gempa harmonik dengan amplitudo 2-10 mm dan lama gempa 110-1087 detik. Kemudian satu kali gempa vulkanis dalam dengan amplitudo 4 mm, S-P 1.2 detik dan lama gempa 13 detik.
"Kemudian sebanyak 4 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4-20 mm, S-P 11-35 detik dan lama gempa 46-91 detik. Tingkat aktivitas Gunung Semeru Level II Waspada," katanya.
Pihaknya tetap mengimbau masyarakat tidak beraktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait