JAKARTA, iNews.id - Gunung Semeru yang erupsi dengan memuntahkan awan panas guguran (APG) disertai guguran lava, Sabtu (16/1/2021), pukul 17.24 WIB masih berstatus level II atau Waspada. Penetapan status gunung api tersebut didasarkan pada hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahaya nya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru masih ditetapkan pada Level II atau Waspada," kata PVMBG dalam keterangan resmi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, Gunung Semeru diketahui meluncurkan awan panas guguran sejauh kurang lebih 4 kilometer (km) dan disertai guguran lava. Jarak luncurnya antara 500-1.000 meter dari Kawah Jonggring Seleko ke arah Besuk Kobokan pada Sabtu sore tadi.
"Berdasarkan hasil rekaman gempa APG pada hari ini tercatat dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 4.287 detik," kata Raditya dalam siaran persnya.
Dalam hal ini, PVMBG juga memastikan bahwa potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak. Sementara material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.
Kemudian potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Apabila terjadi hujan, dapat terjadi lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.
Saat ini arah luncuran awan panas dan guguran mencapai jarak luncur maksimum 4 km ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Selain itu dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait