Hal ini menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunungapi Semeru masih sangat tinggi. Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru. Meski demikian status gunung tertinggi di Pulau Jawa ini disebutnya masih berada pada level III atau siaga.
"Saat ini status Gunung Semeru masih berada di level III atau siaga," tuturnya.
Pihaknya meminta masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk
Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
"Kami minta masyarakat juga tidak dalam radius lima Km dari kawah arus puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.
Ia juga meminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunun Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait