Oknum kepala sekolah pukul 10 siswa SD di Lumajang hingga tak berani sekolah. (ilustrasi).

"Tapi salah satu murid menaiki pagar untuk membuka pintu gerbang dan tidak sengaja mengenai atau menginjak lampu pagar sehingga pecah," ujarnya.

Keesokan harinya, pada Sabtu 27, kepala sekolah, Saiful makin marah mengetahui lampu pecah. Dia pun memanggil para siswa untuk dimintai keterangan atas pelaku yang memecahkan lampu tersebut.

"Anak-anak dipanggil satu-satu. Mereka dimintai keterangan, tentang pelaku pemecahan lampu. Tapi tak satu pun siswa mengaku. Kondisi ini membuat Saiful makin emosi dan memukul para siswa di bagian wajah," tuturnya.

Pemukulan inilah yang membuat para wali murid marah. Selain karena menyebabkan memar di wajah, para siswa juga ketakutan dan tidak mau sekolah. "Hari ini mereka ini melaporkan ke kami. Ada sekitar 30 orang. Mereka semua melaporkan kepala sekolah," tuturnya.
 
Atas kasus inilah Dinas Pendidikan Lumajang langsung turun tangan. Pihaknya memanggil kepala sekolah dan orang tua murid untuk mediasi. Hasilnya, disepakati, Saiful selaku Kepala Sekolah SD Negeri Tempeh Lor 2 meminta maaf kepada wali murid dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatnnya. Sementara wali murid juga tidak menuntut secara hukum.


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network