SURABAYA, iNews.id - Tribhuwana Wijayatunggadewi menjadi raja perempuan pertama di Kerajaan Majapahit. Tribhuwana Wijayatunggadewi merupakan anak dari Raden Wijaya atau Dyah Wiajaya, pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit.
Semasa menjabat sebagai raja Majapahit Tribhuwana Wijayatunggadewi bergelar Sri Tribhuwanatunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani. Hal ini sesuai pada catatan sejarah di Prasasti Berumbung. Dikutip dari buku "Perempuan-Perempuan Tangguh Penguasa Tanah Jawa" dari Krishna Bayu Adji dan Sri Wintala Achmad, raja perempuan pertama ini naik tkahta setelah menggantikan Jayanagara.
Konon masa pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi hanya berlangsung sampai sang ibunda meninggal pada tahun 1350. Informasi ini membuat kesan adanya pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi hanya sebagai wakil dari Gayatri yang menolak naik tahta menjadi raja, dan memilih menjadi pendeta Buddha.
Pada kitab Kakawin Negarakertagama disebutkan semasa menjalankan pemerintahannya di Majapahit (1328 - 1350), Tribhuwana Wijayatunggadewi didampingi oleh Kertawardhana. Sementara di Serat Pararaton disebutkan, bahwa awal pemerintahan Tribhuwana didampingi oleh Patih Amangkubhumi Arya Tadah.
Pada tahun 1251 Saka, Arya Tadah sakit hingga merasa sudah tidak mampu lagi mengemban tugasnya sebagai patih amangkubhumi. Arya Tadah pun memohon kepada Tribhuwana Wijayatunggadewi agar melepaskan jabatannya sebagai patih amangkubhumi.
Tetapi karena belum menemukan orang yang tepat, permintaan Arya Tadah ditolak oleh sang raja. Namun Tribhuwana akhirnya mengabulkan permohonan itu manakala Arya Tadah kembali menyebut satu nama yang menjadi kandidat penggantinya, yakni Gajah Mada.
Nama Gajah Mada sendiri muncul usai berjasa besar menyelamatkan Jayanagara dan keluarga Majapahit dari pemberontakan yang digagas Ra Kuti, hingga akhirnya Tribhuwana naik menjadi raja di Majapahit.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait