Sebab, menurutnya, fotografi dapat menjadi bekal anak-anak disabilitas menjadi lebih percaya diri. Harapannya, mereka bisa bangkit untuk terus berkarya. "Kami punya keterampilan, maka ayo berbagi bersama. Kita memotret punya manfaat, ada sesuatu yang bisa disampaikan," katanya.
Meski demikian, Leo menyampaikan bahwa gelaran pameran foto dan bedah buku “Tutur Mata” merupakan salah satu bentuk dukungan dalam mewujudkan Kota Layak Anak (KLA). Dimana, komunitas Disabilitas Berkarya turut menanamkan pendidikan karakter pada anak. Salah satunya adalah melakukan diskusi bedah buku disambut dengan antusiasme pelajar Surabaya yang ingin mengenal dunia fotografi.
"Kami menciptakan buku itu untuk memotivasi bahwa kita sama-sama bergerak untuk mereka. Begitu juga mereka yang disabilitas, ayo bangkit untuk berkarya," ujarnya.
Dia menambahkan, untuk mewadahi ketertarikan anak-anak Surabaya maupun masyarakat umum yang ingin mengenal dan belajar fotografi, Disabilitas Berkarya mengajak masyarakat untuk ikut bergabung dalam kegiatan “Foto Bersama” di Taman Surya Balai Kota Surabaya pada 29 Juli 2023 pukul 15.00 WIB.
"Kita ingin memberikan kesetaraan, maka anak-anak dan masyarakat umum bisa mengikuti kegiatan Foto Bersama untuk mengenal anak-anak disabilitas," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait