LAMONGAN, iNews.id - Perbaikan infrastuktur dan akses transportasi darat menjadi perhatian serius Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Tandem Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa itu menilai, kualitas jalan di Jatim belum 100% bagus. Padahal di sisi lain, infrastruktur jalan menjadi salah satu pengungkit perekonomian.
Emil mengatakan, di Jatim masih banyak jalan berlubang dan rusak. Belum lagi kemacetan yang cukup parah di beberapa tirik. Akibatnya akses transportasi terganggu. Karenanya, jalur transportasi darat di Jatim menjadi salah satu isu penting yang disasar calon wakil gubernur Jatim nomor urut satu tersebut.
Pria yang pernah menjabat sebagai konsultan pembangunan Bank Dunia itu menyebut, banyaknya jalan yang rusak disebabkan ketidak seimbangan antara pertumbuhan mobilitas moda transportasi, peninngkatan aktivitas barang dan jasa, yang tidak diimbangi dengan kualitas serta pertumbuhan jalan.
”Memang perlu koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, propinsi dan lainnya. Kalau provinsi ada alokasi dana Rp100 miliar untuk perawatan jalan sepanjang sekitar 1.400 kilometer,” kata Emil, di sela-sela kunjungannya di sejumlah titik kampanye di Lamongan, Rabu 28 Februari 2018.
Dia melanjutkan, ke depan perlu dipertimbangkan untuk menambah infrastruktur jalur baru bebas hambatan, agar pertumbuhan ekonomi yang bertumpu pada ketersediaan sarana dan prasarana memadai tidak terhambat. Ini juga sebagai solusi mengatasi kemacetan di kota-kota besar di Jatim.
Seemntara terkait dengan Kabupaten Lamongan, Doktor termuda se-Asia Pasifik itu mengatakan, pembangunan di Lamongan sangat luar biasa apalagi berada di Gerbang Kartasusila. Posisi ini membuat Lamongan sangat strategis dan punya peluang besar lagi untuk dikembangkan lebih baik lagi.
Emil menilai, koridor Babat-Jombang salah satu dari potensi yang bisa dikembangkan di luar pelabuhan, Tanjung Kodok maupun lokasi lainnya. Pasalnya Jombang nanti akan terhubung dengan Tol Surabaya-Solo, sehingga sangat berpotensi untuk pengembangan Industri. Hal lain diverisifikasi moda transportasi laut antarpelabuhan seperti yang sudah berjalan di kota pesisir, semisal di Lamongan dan Tuban, agar bisa diharapkan memiliki daya saing baru.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait