Kemunculan es yang menyelimuti tanaman ini diakuinya juga tidak merusak ekosistem. Sebab es biasanya bakal mencair ketika waktu menunjukkan pukul 09.00-10.00 WIB.
"Tanaman warga nggak apa-apa. Nggak masalah. Itu sebentar. Pagi jam 9-10 ada matahari, hilang lagi sudah. Mencair lagi," ujar dia.
Bahkan, sejumlah warga juga kata Wawan juga tak mempermasalahkan. Sebab, fenomena itu merupakan hal yang biasa dan terjadi setiap tahun saat puncak musim kemarau.
"Itu hilang sendiri, cuma tetap kita beri imbauan kepada warga, yang jelas di Ranupani, di ketinggian itu, 2.000-an Mdpl. Sudah tahu apa yang harus dilakukan. Minimal jaga kesehatan. Apalagi, sekarang ini dengan pandemi dan musim cuaca seperti ini hal seperti itu. Tolong ditingkatkan kewaspadaan dan hati-hati," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait