Karena itu, kabar Fadly ada dalam pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu membuat tetangga syok. Mereka ikut terpukul dengan insiden tersebut, terutama mereka yang selama ini sering berkomunikasi dengan Fadly.
“Dia anaknya ramah dan sering menyapa warga, meski sudah menjadi pilot. Kami semua terejut dan syok dengan kabar itu,” tuturnya.
Widi mengatakan sejak kecil hingga kuliah Fadly menggabiskan waktu di rumah orang tuanya di Jalan Tanjung Pinang 72. Karena itu, mayoritas tetangga cukup dekat.
Sementara itu, hingga kini keluarga Fadly tetap menunggu kabar terbaik dari petugas Basarnas. Mereka berharap Fadly segera ditemukan. Mereka juga telah menyerahkan sampel DNA ke Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait