MALANG, iNews.id - Tim dokter Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang menyebut kondisi Farzah Dwi Kurniawan (20), korban tewas ke-135 Tragedi Kanjuruhan, memburuk akibat gejala Covid-19 yang dideritanya. Dia meninggal akibat mengalami multi trauma.
Hal ini berdasarkan pemeriksaan dari laboratorium dan diagnosis rekam medis korban warga Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, itu.
Dokter anestesi yang merawat Farzah di Ruang ICU, Akbar Siddiq menjelaskan, ada beberapa multi trauma di beberapa bagian tubuh Farzah yang mengakibatkan kondisinya memburuk. Hal ini juga diperparah dengan adanya gejala Covid-19 yang diderita korban.
"Selama perawatan, ia dengan kondisi cedera atau trauma di beberapa tempat. Multiple, di kepala, paru, dan beberapa tempat lainnya. Tapi yang memberatkan itu dari trauma kepala dan paru, ia dilakukan perawatan hingga pemasangan ventilator selama hampir dua minggu," ucap Akbar Siddiq di RSSA Malang, Senin (24/10/2022).
Dia mengatakan, Farzah sempat dinyatakan membaik dan ditempatkan di ruangan high care unit (HCU) usai menjalani perawatan di intensive care unit (ICU) selama dua hingga tiga hari. Namun karena kondisinya kembali memburuk, korban kembali dirawat di ruang ICU dan dipasangkan ventilator.
"Tiga hari keluar ICU ke HCU, cuma beda levelnya, kondisi di HCU mengalami penurunan, ditarik lagi ke ICU, pakai ventilator. Kemarin terjadi perburukan dan kita nyatakan meninggal dunia kemarin malam," katanya.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait