JAKARTA, iNews.id - Doa nurbuat merupakan salah satu bentuk ikhtiar batin dan permohonan agar dikabulkan hajat serta perlindungan dijauhkan dari sihir.
Doa Nurbuat berasal dari bahasa Arab yakni nurun nubuwwah artinya cahaya kenabian. Doa tersebut lazim diamalkan para santri di pondok pesantren setelah shalat dan waktu-waktu mustajab lainnya.
Beberapa kalimat pertama dari doa nurbuat menurut para ulama berasal dari hadits. Ketika itu, Malaikat Jibril as mengajarkan kepada Rasulullah Saw berupa doa untuk mengobati penyakit 'ain kedua cucunya yakni, Hasan dan Husain.
Imam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirnya meriwayatkan sebuah hadits riwayat Ibnu Asakir dari Ali ibn Abi Thalib bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
عَنْ عَلِيٍّ؛ أَنَّ جِبْرِيلَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَافَقَهُ مُغْتَمًّا، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، مَا هَذَا الْغَمُّ الَّذِي أَرَاهُ فِي وَجْهِكَ؟ قَالَ: "الْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ أَصَابَتْهُمَا عَيْنٌ". قَالَ: صَدَق بِالْعَيْنِ، فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ، أَفَلَا عَوَّذْتَهُمَا بِهَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ؟ قَالَ: "وَمَا هُنَّ يَا جِبْرِيلُ؟ ". قَالَ: قُلِ: اللَّهُمَّ ذَا السُّلْطَانِ الْعَظِيمِ، ذَا الْمَنِّ الْقَدِيمِ، ذَا الْوَجْهِ الْكَرِيمِ، وَلِيَّ الْكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ، وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَاتِ، عَافِ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ مِنْ أَنْفُسِ الْجِنِّ، وَأَعْيُنِ الْإِنْسِ. فَقَالَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَا يَلْعَبَانِ بَيْنَ يَدَيْهِ. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "عَوِّذوا أَنْفُسَكُمْ وَنِسَاءَكُمْ وَأَوْلَادَكُمْ بِهَذَا التَّعْوِيذِ، فَإِنَّهُ لَمْ يَتَعَوَّذِ الْمُتَعَوِّذُونَ بِمِثْلِهِ".
Artinya: Dari Ali ra bahwa Malaikat Jibril datang kepada Nabi Saw. yang ia jumpai sedang dalam keadaan berduka cita. Lalu Malaikat Jibril bertanya, "Hai Muhammad, apakah yang engkau risaukan sehingga aku melihat kesedihan itu pada roman mukamu?"
Rasulullah Saw. menjawab, "Al-Hasan dan Al-Husain terkena penyakit 'ain." Jibril menjawab, "Percayalah dengan penyakit 'ain itu." Jibril melanjutkan, "Karena sesungguhnya penyakit 'ain itu benar berpengaruh. Maukah engkau bila aku menjampinya dengan doa berikut?" Nabi Saw. bertanya, "Hai Jibril, bagaimanakah doanya?" Jibril berkata: Katakanlah, "Ya Allah, Yang memiliki Kekuasaan yang besar, anugerah yang kekal, Yang memiliki Zat Yang Mahamulia, Pemilik kalimat-kalimat yang sempurna dan doa-doa yang mustajab, sembuhkanlah Al-Hasan dan Al-Husain dari tiupan jin dan pandangan jahat manusia.” Maka Nabi Saw. membaca doa-doa tersebut, lalu dengan serta merta Al-Hasan dan Al-Husain bangkit dan bermain-main di hadapan Nabi Saw. Setelah itu Nabi Saw. bersabda: Bacakanlah doa penangkal ini kepada diri kalian, wanita-wanita kalian, dan anak-anak kalian. Karena sesungguhnya doa penangkal ini tiada tandingannya.
Namun, para ulama kemudian menambahkan beberapa redaksi. Dalam kitab Faidhul Qadir, Al-Manawi mengatakan bahwa hukumnya boleh menambahkan redaksi doa akan tetapi doa yang berasal dari Nabi tetap lebih utama.
ويسن لهم الدعاء له بحضرته وفي غيبته بالمأثور وبغيره، والمأثور أفضل
Artinya: “Dan disunnahkan bagi mereka berdoa untuknya (orang yang meninggal) di dekatnya atau dari jauh dengan doa ma’tsur (berasal dari nash Quran atau hadits) atau dengan doa yang lain (buatan sendiri). Namun doa ma’tsur lebih utama.”
Hadits doa yang diajarkan Malaikat Jibril as kepada Rasulullah untuk mengobati penyakit mata atau 'ain kedua cucu Rasulullah yakni Hasan dan Husain tersebut berkaitan dengan Surat Al Qalam: Ayat 51:
{وَإِنْ يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ}
Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka. (Al-Qalam: 51)
Ibnu Abbas dan Mujahid serta selain keduanya mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: benar-benar hampir menggelincirkan kamu. (Al-Qalam: 51) Yakni mereka benar-benar hampir menembus dirimu.
Di dalam makna ayat ini terkandung dalil yang menunjukkan bahwa penyakit 'ain itu ada dan pengaruhnya ada, tetapi dengan seizin Allah SWT. Berikut bacaan doa nurbuat teks Arab, latin dan artinya.
Doa Nurbuat
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ َ
Arab:
اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ ، وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ ، وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ ، وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّآمَّاتِ ، وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ ، عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ ، عَيْنِ الْقُدْرَةِ والنَّاظِرِيْنَ ، وَعَيْنِ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ ، وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنَ ، وَمَا هُوَ اِلاَّ ذِكْرٌ لِلْعَالَمِيْنَ ، وَمُسْتَجَابُ لُقْمَانَ الْحَكِيْمِ ، وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ ، طَوِّلْ عُمْرِيْ ، وَصَحِّحْ اَجْسَادِيْ ، وَاقْضِ حَاجَتِيْ ، وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ ، وَحَبِّبْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ ، وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ ، مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَي الْكَافِرِيْنَ ، وَقُلْ جَآءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ، اِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا ، وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَاهُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ ، وَلَايَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ ، وَسَلَامٌ عَلَي الْمُرْسَلِيْنَ ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، وَصَلَّى اللهُ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَتْبَاعِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait