Selain itu, pengelola stadion juga diisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten.
"Pengelola perlu diperkuat dengan manajer keamanan dan keselamatan, atau safety manager yang bertugas mengatur SOP (Standar Operasional Prosedur) keselamatan dan keamanan," katanya.
Nantinya, lanjut Essy, manajer pemeliharaan dan pengelolaan stadion bertugas mengatur SOP pemeliharaan dan pengelolaan stadion. Termasuk peralatan dan perlengkapan perawatan rumput lapangan sesuai dengan standar PSSI dan FIFA.
“Pada saat pelaksanaan pertandingan, terutama yang berskala besar dan memiliki risiko tinggi, tim pengelola perlu bekerja sama dengan panitia penyelenggara, dan pihak terkait lainnya untuk mengoperasikan perangkat stadion," katanya.
Sementara itu, Komisaris Arema FC, Tatang Dwi Arifianto, mengapresiasi sosialisasi yang disampaikan oleh Kementerian PUPR. Pasalnya, banyak materi yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi sekaligus masuk dalam kerangka program pemulihan Arema FC.
"Tentu yang disampaikan pemerintah untuk kebaikan ke depan dan Arema FC siap untuk bersinergi dengan pemerintah daerah yang memiliki infrastruktur stadion," kata Tatang.
Ke depan, kata dia, sosialisasi ini juga diharapkan menyasar pelaksana pertandingan, suporter, dan masyarakat umum. Supaya iklim persepakbolaan yang nyaman dan aman di stadion bisa terbangun.
"Sosialisasi tentunya juga perlu untuk pelaksana pertandingan, juga untuk para suporter dan masyarakat umum, agar kedepan menikmati sepakbola sebagai hiburan yang aman dan nyaman,” ucapnya.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait