"Tapi setelah kami cek ke pihak Imigrasi dan kantor maskapai yang tertera, visa dan tiket tersebut ternyata palsu," katanya, Senin (2/1/2023).
Kacung mengaku mengaku sudah berkali-kali meminta agar uangnya dikembalikan. Namun hingga 6 bulan berlalu, pelaku tak kunjung mengembalikan uang mereka.
Sementara itu, korban lainnya Muhamad Taufiqi mengatakan, dugaan penipuan itu sudad dilaporkan ke polisi sejak awal bulan Desember lalu. Namun, hingga kini belum ada tindaklanjut.
"Sampai sekarang, kami juga mendapatkan surat panggilan untuk diperiksa oleh pihak kepolisian," ujarnya.
Taufiqi juga mengaku kebingungan. Sebab, terduga pelaku IS menghilang. Bahkan rumahnya juga tertutup rapat. Menurut warga sejak sering dicari para korban, IS selalu menutup rumahnya dan selalu beralasan sedang bepergian keluar kota.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait