Salah seorang saksi, Ponidi mengatakan, penganiayaan itu terjadi secara tiba-tiba. Dia menduga, antara pelaku dan korban saling mengenal.
"Dipukul berkali-kali kepalanya pakai kayu, sampai keluar darah. Nggak tahu karena apa. Kelihatannya karena kasus selingkuh. Sebab, pelaku tadi berteriak "rasakno nek selingkuh (rasakan kalau selingkuh)," katanya.
Sesaat setelah kejadian, petugas Satsabhara dan Inafis Polresta Mojokerto datang ke lokasi untuk melakukan identifikasi dan memeriksan sejumlah saksi mata. Saat olah kejadian perkara (TKP) petugas menemukan ceceran darah di lantai dan kursi. Selain itu petugas juga menemukan kayu yang dipakai pelaku untuk memukul korban.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait