Siswi SMK swasta di Surabaya, ARN dan ayahnya saat melaporkan kasus dugaan pencabulan oleh kepala sekolah ke polisi. (Foto: MNC Portal/Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - ARN (19), siswi SMK swasta di Surabaya diduga dicabuli dan disekap kepala sekolahnya. Kasus dugaan pencabulan dan penyekapan itu kemudian dilaporkan ke polisi.

Didampingi orang tuanya, ARN mendatangi Mapolrestabes Surabaya, Rabu (3/3/2021) untuk melaporkan kasek SMAK di kawasan Jalan Kedung Anyar.

Laporan pencabulan terhadap anak yang diduga dilakukan oleh kepala SMK tersebut tertuang dalam tanda bukti lapor Nomor : TBL-B/210/III/RES.1.24/2021/RESKRIM/SPKT Polrestabes Surabaya

Yang bersangkutan dilaporkan atas dugaan kejahatan tindak pidana Pencabulan Terhadap Anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal :83 UU RI No.17 Th 2016 jo. Pasal 76-e UU No.35 Th 2014 tentang Penetapan Perpu No.1 Th 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU No.23 Th 2002 tetang Perlindungan Anak menjadi UU.

Kepada petugas, ARN bercerita, pada akhir Desember 2019 lalu, ia mendapat perlakuan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh sosok guru. Saat sekolah dalam keadaan kosong, ARN disekap di dalam ruangan dan cabuli. Ironisnya, perlakuan tidak terpuji itu dilakukan di dalam ruangan kepala sekolah.

"Kejadiannya bulan Desember tahun 2019, 3-4 hari sebelum tahun baru," katanya. 

ARN mengaku tak berdaya saat kepala sekolahnya melakukan aksi bejatnya. "Waktu di ruangan, kepala sekolah membuka baju saya. Saya sudah berusaha melawan tapi tidak bisa, ia ninggi saya. Pintu dikunci, jendela gak bisa dipecahin," tuturnya.

Sebelum pelecehan terjadi, awalnya AR dan kepala sekolah hanya berbincang santai. Termasuk membicarakan perlakuan serupa pada siswa lain. Bahkan ARN juga ditunjukkan foto-foto alumni yang pernah mendapat perlakuan sama yang tersimpan didalam smartphone milik kepala sekolah.

"Foto-foto alumni yang pernah ia gitukan juga ada, kakak kelas saya pun juga ada. Ada salah satu foto kakak kelas saya duduk di antara selakangan dia, ada foto seperti itu juga. Lokasinya sama di dalam ruangan kepala sekolah," ungkapnya.

AR mengaku baru melaporkan kasus itu sekarang karena selama ini hanya menahan malu dan tidak tahu harus mengadu kepada siapa. Sedangkan siswi lain yang diduga mendapat perlakuan sama pun memilih diam meski dihantui ketakutan jika bertemu oknum kepala sekolah tersebut.

Ayah kandung ARN, So menjelaskan, anaknya baru mengaku mendapat perbuatan tidak senonoh setelah pulang dari perantauan. 

Saat sampai di rumah, So awalnya hanya menegur ARN yang tidak mau melanjutkan sekolah, padahal sudah masuk masa ujian. ARN yang biasanya periang tiba-tiba murung dan susah diajak bicara.

"Sebagai kepala sekolah, apalagi sekolah berbasis agamis tentu seharusnya amanat dan berakhlak mulia. Bukan malah menjadi predator  bagi murid-muridnya,” katanya.

Kasus dugaan pencabulan itu kini masih diselidiki petugas Satreskrim Polrestabes Surabaya dengan memeriksa sejumlah saksi.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network