Candi jabung, salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit. (istimewa).

Kitab Sundayana

Kitab Sundayana menjelaskan Perang Bubat (1357) antara Majapahit dan Kerajaan Pajajaran di Desa Bubat sebelah utara kota Majapahit. Perang itu terjadi sewaktu Raja Pajajaran (Sri Baduga Maharaja) bersama rombongan dan 300 tentaranya datang ke Majapahit guna mengantar putrinya, Dyah Pitaloka, untuk dipersunting oleh Raja Hayam Wuruk. 

Terdapat kesalahpahaman, yang menyebabkan pertempuran ini, antara Gajah Mada dan Sri Baduga Maharaja, bahwa sang putri akan menjadi selir alih-alih seorang permaisuri. Sri Baduga Maharaja dan para prajuritnya dari Kerajaan Pajajaran melawan Majapahit yang dipimpin oleh Gajah Mada di ladang Bubat

Perang ini berakhir dengan kekalahan Kerajaan Pajajaran, yang menewaskan sang raja dan putri Dyah Pitaloka.

Kitab Ranggalawe

Ranggalawe merupakan salah satu pengikut Raden Wijaya yang memiliki perjuangan besar dalam mendirikan Kerajaan Majapahit. Kitab Ranggalawe mengisahkan atas jasa Ranggalawe diangkat menjadi gubernur Tuban, Jawa Timur. 

Buku ini juga menjelaskan pemberontakan Ranggalawe yang terjadi di Sungai Tambak Beras di Jombang. Raden Wijaya memerintahkan Nambi, Kebo Anabrang dan Lembu Sora untuk memimpin pasukan Majapahit ke Tuban guna menghukum Ranggalawe. 

Pada pertempuran di arus sungai yang deras itu, Ranggalawe mengembuskan napas terakhirnya setelah dicekik oleh Kebo Anabrang. Lembu Sora, paman Ranggalawe, membalas kematian keponakannya dengan menikam Kebo Anabrang. 

Jenazah Adipati Ranggalawe dan Kebo Anabrang dibersihkan, dikremasi dan abunya dibuang ke laut. Kidung Ranggalawe dengan jelas menyatakan bahwa pemberontakan itu terjadi pada masa pemerintahan Raden Wijaya.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network