JOMBANG, iNews.id - Harga cabai Rp100.000 per kilogram di pasaran ternyata tidak serta merta bisa dinikmati oleh petani. Sebab, tingginya harga cabai tersebut terjadi saat hasil panen merosot akibat serangan hama dan jamur patek.
Kondisi ini pula yang dirasakan petani di Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim). Sebab, sebagian besar petani gagal panen akibat serangan hama.
Salah seorang petani Zainuri mengatakan, selain karena hama, serangan penyakit pada tanaman cabai terjadi akibat cuaca, sehingga sulit dikendalikan. Dia mengaku sudah melakukan berbagai penanganan agar cabai tidak busuk. Namun, tetap saja gagal.
"Semua sudah kami bersihkan, pupuk juga cukup. Tapi begitu kena cuaca, cabai yang mau panen langsung busuk. Ini sulit dikendalikan," katanya.
Karena itu dia tidak mengambil untung di tengah harga cabai yang begitu tinggi. "Kalau pas panen bagus, pasti kelihatan enaknya petani cabai. Tapi kalau kondisinya begini ya mau bagaimana lagi. Harga cabai mahal tapi tidak bis menikmati," ujarnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait