Ia seperti menemui bayangan hitam. Menerima kenyataan anaknya harus memakai kursi roda seumur hidup. Anaknya masih dirawat di RSUD dr Soetomo, ia pun belum bisa menyampaikan kabar pedih itu pada anaknya.
"Kedua kakinya cacat permanen, tadi sudah disampaikan RS. Bingung mau bilang apa ke anak, belum siap," katanya.
Para orang tua lainnya juga harus menerima kenyataan anaknya patah tulang. Ada yang di tangan maupun kaki. Insiden di seluncuran Kenjeran Park ini menjadi kesedihan di tengah libur lebaran yang dinantikan keluarga di Surabaya dan sekitarnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait