Kiai Sadrach, penginjil di tanah Jawa (istmewa).

Dari situ dia mendapatkan nama Kristennya, Sadrach. Sejak dibaptis, dia memiliki tugas menyampaikan brosur dan buku-buku Kristen di tempat tinggal sementaranya di Batavia. 

Selama beberapa waktu Sadrach tinggal di Batavia, sebelum kemudian ditugaskan ke Semarang. Di sini dia bertemu kembali dengan Tunggul Wulung yang telah mendirikan desa-desa Kristen seperti Banyuwoto, Tegalombo dan Bondo di Jepara. 

Sadrach kemudian diserahi kepemimpinan di Bondo karena Tunggul Wulung harus terus melakukan perjalanan demi meraih lebih banyak pengikut. Ketika Tunggul Wulung kembali ke Bondo, Sadrach, pada usia 35, berangkat ke Kediri dan kemudian ke Purworejo. 

Di Purworejo, pada 1869, Sadrach bertemu dan diadopsi seorang pendeta, Stevens-Philips. Setahun kemudian dia pindah ke Karangjoso, 25 kilometer selatan Purworejo. 

Keputusannya untuk meninggalkan Steven-Philips lebih pada kebiasaan saat itu untuk hidup mandiri dan percaya diri. Sejak itulah para penginjil Jawa tidak melanjutkan kateketik dengan Steven-Philips, dan sebaliknya melakukannya dengan Kiai Sadrach. 

Namun hubungan antara Sadrach dan Stevens-Philips berlanjut karena Steven-Philips dianggap sebagai perantara dengan penguasa kolonial. Tak hanya itu, semua pengikut Sadrach pembaptisannya dilakukan Steven-Philips.(diolah dari berbagai sumber).


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3 4

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network