Namun dengan kelas yang berbeda membuatnya harus saling menunggu lantaran motornya hanya satu, sementara jadwalnya berbeda. Selanjutnya gadis kembar ini memutuskan untuk menyatu pada semester berikutnya. Selain disibukkan dengan kegiatan perkuliahan, Andari dan Andani juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kerohanian Hindu.
Dalam prosesnya, mereka sering menghabiskan waktu bersama dengan menyanyi. Kesamaan itu yang membuat mereka bisa lancar menyelesaikan studi du Unair. Ketika menghadapi situasi buruk, keduanya saling menjadi tempat berkeluh kesah, saling menjadi bahan bakar supaya semangatnya terus berkobar.
Terlebih hidup di perantauan mereka mengaku mengalami culture shock. Namun, mereka meyakini bahwa dengan niat dan semangat yang tinggi keduanya bisa menuntaskan studi bersama-sama.
“Tetap semangat, mencapai gelar sarjana memang bukan perkara mudah. Selain ada niat dan semangat juga libatkanlah doa orang tua. Kemudian buat yang rantau, nikmatin aja culture shock-nya karena kalian bisa belajar berbagai logat dari berbagai daerah,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait