Makam Reivano Dwi Afriansyah (17), korban tewas ke-134 Tragedi Kanjuruhan. (Foto: Avirista Midaada/MPI)

"Ketemunya share-share foto dan nama lengkap dan jam 9 baru dapat kabar anak saya sudah di Hasta, akhirnya cari sana. Alhamdulillah akhirnya dikirim bareng ke RSSA sama Debora, dia nonton sama Debora itu," katanya.

Selama dari RS Hasta Husada Kepanjen hingga dipindahkan ke RSSA Malang, diakui Arif, kondisi anaknya tak sadarkan diri. Namun selama perawatan di RSSA Malang, anaknya sempat ada harapan hidup karena kondisi paru-parunya membaik, tetapi luka parah di kepala membuat kondisi kembali tak stabil.

"Cuma di kepala takutnya ada pendarahan benjol atau apa saya enggak ngerti makanya diistirahatkan total. Dari fisik ada pembengkakan (di kepala), kalau saya dari dokter begini, yang tahu istri saya," ucapnya.

Kondisi itu lah yang membuat Arif dan istrinya juga sempat drop. Bahkan ibu korban sempat diminta Arif istirahat di kos kakak korban di daerah Mergan. 

Dia sendiri sempat beberapa kali syok dan gemetar seluruh badan melihat kondisi anaknya yang tak sadarkan diri.

Bahkan dirinya beberapa kali mendapat panggilan dari rumah sakit untuk mendengar penjelasan tim medis, mengingat selama ini sang anak yang berada di ruang ICU tak bisa terus ditunggu. Hal yang membuat Arif dan istrinya mencoba menguatkan hati dan fisiknya, kendati sudah tak mampu lagi.


Editor : Rizky Agustian

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network