Pangdam V Brawijaya saat memberikan sambutan di acara pesantren subuh di Masjid Kebraon, Surabaya. (istimewa).

Dia juga berjanji akan menyampaikan kepada Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, agar program semacam ini bisa diintensifkan di masjid-masjid yang ada di Jatim.

Benteng Terakhir Radikalisme

Di hadapan para santri dan jamaah Subuh Almuhajirin, mantan Danrem 162/Wira Bhakti, Mataram 2016—2018 ini menyebutkan bila anak-anak muda rajin ke masjid, ia akan terhindar dari radikalisme, pergaulan bebas dan narkoba.

Dia mengisahkan ketika dirinya ditempatkan di Bima, Nusa Tenggara Barat dan Poso, Sulawesi Tengah di Mana masjid dijadikan pusat deradikalisasi. Dia melawan radikalisasi yang juga dilakukan di masjid-masjid tertentu dengan cara masuk ke tempat-tempat itu melawan dengan literasi antiradikalisme.

"Jadi masjid adalah benteng terakhir melawan radikalisme, melawan pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba. Anak-anak yang sejak dini dekat dengan masjid pasti akan terhindar dari itu semua," tekan mantan Kepala Penerangan Kopassus ini.

Ketua Yayasan Masjid Al-Muhajirin Qomari, mengapresiasi kehadiran Pangdam V/Brawijaya yang telah berkenan menyapa para santri di Pesantren Subuh dan masyarakat Masjid Almuhajirin. "Kami sangat berbahagia dan berbangga hati karena di tengah kesibukan Bapak Pangdam V/Brawijaya dan jajarannya, masih berkenan hadir untuk menyapa kami masyarakat Masjid Almuhajirin," katanya. 


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network