Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta (Foto: iNews.id/Hari Tambayong).

SURABAYA, iNews.id - Forkopimda Jawa Timur (Jatim) memperketat pengawasan pelaku perjalanan luar negeri di bandara, pelabuhan da  Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 Omicron di Jatim. 

Kepastian ini disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta saat zoom meeting bersama kapolri, menteri perhubungan dan kesehatan, terkait antisipasi penyebaran Omicron di Indonesia, Jumat (24/12/2021). Kegiatan ini juga diikuti Kasdam V/Brawijaya dan General Manager Angkasa Pura 1 Juanda. 

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam paparannya mengatakan. Sistematika alternatif jika terjadi lonjakan pelaku perjalanan luar negri di bandara, yakni dengan menyiapkan armada cadangan, memberikan fasilitas yang merata kepada masyarakat yang melaksanakan karantina.
"Pengetatan dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaku perjalanan yang melaksanakan karantina," katanya. 

Selain itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menyampaikan beberapa poin penting dalam paparannya, yaitu diperlukan memisahkan bagi pelaku perjalanan domestik dan luar negri. Mengecek kembali kesehatan pelaku perjalanan domestik maupun luar negri, sebagai antisipasi penyebaran varian virus omicron. 

"Tingkatkan pengawasan terhadap masyarakat yang melaksanakan karantina di wisma. Tingkatkan pengawasan serta pemantauan ekstra di pintu masuk kedatangan maupun jalur tikus yang digunakan pelaku perjalanan luar negri untuk menghindari aturan karantina oleh pemerintah," kata Kapolri. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, penyebaran Omicron lebih cepat daripada varian covid yang lain. "Bagi masyarakat yang terpapar omicron harus diberikan penanganan yang ekstra lebih ketat sehingga tidak menyebar, menular kepada yang lain," katanya. 

Usai mengikuti rapat koordinasi secara virtual, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyampaikan mengenai kesiapan dari jajaran Jawa Timur, terkait dengan pelaku perjalanan luar negeri yang masuk melalui bandara Juanda. Pelaku perjalanan luar negeri ada dua, yang pertama yakni PMI, Pekerja Migran Indonesia maupun yang non-PMI. 

"Kami sudah menyiapkan satgas yang dikeluarkan oleh Gubernur Jatim. Yang Bapak pandang sebagai ketua, saya wakil ketua dan bapak sekda, wakil ketua dua, yang tentunya didukung oleh beberapa satgas-satgas," ujarnya Kapolda Jatim, didampingi Kasdam V/Brawijaya, Danlanud AL, Danrem, General Manager Angkasa Pura 1 dan KKP, serta Imigrasi. 

"Kemudian satgas-satgas itu bekerja didalam mengatur mekanisme bagaimana pelaku perjalanan luar negeri ini masuk bandara Juanda," tuturnya. 

Kapolda untuk pengawasaan  PMI, akan dilakukan pemeriksaan dokumen keimigrasian dan pemeriksaan barang-barang. Setelah itu  mereka akan tempatkan di tempat transit, salah satunya di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya. Tempat ini dipilih karena kapasitas seluruhnya 1991 termasuk cadangan. Lalu di dalam Asrama Haji dilakukan PCR tes. 

"Mekanismenya, untuk angkutan sudah kami siapkan dari TNI, Polri maupun Pemprov. Kemudian juga Bus Damri nanti yang akan mengangkut," ujarnya

Terkait penanganan PMI tersebut, pihaknya meminta agar informasi kedatangan pelaku perjalanan luar negeri ini bisa disampaikan sepekan atau tiga hari sebelumnya. "Sehingga kami bisa mendapatkan informasi, lalu dari informasi ini kita bisa melakukan perencanaan supaya dapat mengantisipasi," katanya.


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network