SITUBONDO, iNews.id - Pondok pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafi'iyah Sukerejo, Situbondo, Jawa Timur (Jatim) menyediakan jamu khusus untuk belasan ribu santri. Jamu tersebut dipercaya dapat menambah daya tahan tubuh santri menghadapi pandemi Covid-19.
Santri yang tiba di pondok ini diwajibkan minum jamu sari kapur dan minuman madu yang dicampur beberapa herbal sebelum masuk asrama. Selain itu, mereka juga wajib menjalani semua protokol kesehatan yang diterapkan secara ketat oleh pengasuh ponpes.
Saat para santri tiba, maka semua barang bawaan akan dikumpulkan dalam satu tempat. Barang bawaan tersebut disemprot dengan disinfektan.
Sementara untuk para santri harus terlebih dulu mencuci tangan di tempat yang disediakan. Selanjutnya, mereka memasuki bilik disinfektan agar seluruh tubuh steril.
Santri juga akan didata, cek suhu tubuh sembari mengumpulkan berkas-berkas seperti surat keterangan hasil rapid test, surat keterangan sehat dan sebagainya. Lalu santri akan dibimbing untuk membaca doa oleh pengasuh ponpes.
"Pemberian jamu ini merupakan salah satu upaya dari pengasuh ponpes menghadapi Covid-19, selain ada obat-obat dari dokter," kata ketua panitia kepulangan santri, Sunardi Kamis (18/6/2020).
Pengasuh ponpes juga telah menyiapkan ruang khusus untuk isolasi mandiri santri. Mereka akan dikarantina mandiri selama 14 hari.
Salah satu santri, Sa'diyah mengatakan dirinya kembali ke ponpes karena ingin menuntut ilmu. Maka di tengah suasana pandemi, semua syarat dan protokol kesehatan harus dilakukan.
"Semua Covid-19 segera berakhir dan kembali ke benar-benar normal bukan new normal," katanya.
Sementara pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah, KHR Ahmad Azaim Ibrahimi meminta agar para santri dan masyarakat untuk selalu mematuhi peraturan protokol kesehatan. Tujuannya agar terhindar dari virus corona.
"Para santri yang kembali dalam beberapa hari ini, banyak dibantu pihak terkait seperti pemerintah daerah, NU dan tokoh masyarakat," katanya.
Tercatat, dari 14.000 santri, sudah ada 2.500 yang kembali ke pondok pesantren yang didirikan KHR As'ad Syamsul Arifin ini. Mereka tersebar dari seluruh pulau seperti Madura, Kalimantan, Sumatera bahkan luar negeri seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait