Selain menyelamatkan lingkungan dari ancaman abrasi. Penanaman mangrove secara masif ini juga memiliki potensi nilai ekonomis, seperti hutan mangrove Banyuurip, Ujungpangkah, yang kemarin ditanami gubernur.
Kepala desa Banyuurip Ikhsanul Haris, pencetus wisata Mangrove mengatakan terdapat sebanyak 17 varian mangrove yang tumbuh subur di desanya. Kawasan pesisir ujungpangkah yang tercatat sebagai wilayah konservasi juga terdapat puluhan jenis satwa laut, termasuk burung Pelikan.
"Ada sekitar 72 jenis burung laut yang memenuhi lokasi tersebut, 50 di antaranya adalah burung yang melakukan migrasi dari Benua Australia," ujarnya.
Ikhsanul Haris, mengatakan, Ujungpanhkah sudah ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) menempati lahan seluas 1.554,27 hektar terletak di tiga desa, yakni Desa Pangkahwetan, Desa Pangkahkulon dan Desa Banyuurip. KEE Ujungpakah Gresik membentang di pesisir laut dan muara memberikan nuansa hijau serta menyumbang oksigen bersih untuk Kota Pudak dan sekitarnya.
Hingga saat ini, lebih dari 100.000 pohon mangrove yang ditanam di lokasi tersebut sejak 2016. Jumlah tersebut terus bertambah karena pengelola masih terus menggenjot penanaman dengan dukungan sejumlah perusahaan di Gresik.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait